Daftar Rekening Paypal klik disini

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Tuesday, April 19, 2011

Tanaman Gaharu

Gaharu adalah bahan aromatik termahal di dunia. Harga gaharu kualitas baik di tingkat konsumen di pasar internasional, sekitar US $ 5 sd. 15 per gram, (Rp 45.000,- sd. 135.000,-). Sedemikian tingginya nilai produk gaharu, hingga penjualannya menggunakan bobot gram. Bukan ons atau kg. Gaharu adalah bahan parfum, kosmetik dan obat-obatan (farmasi). Parfum diperoleh dari hasil ekstraksi resin dan kayunya. Gaharu sudah dikenal sebagai komoditas penting, semenjak jaman Mesir Kuno. Mumi mesir, selain diberi rempah-rempah (kayumanis, cengkeh), juga diberi cendana dan gaharu. Dalam injil, disebutkan bahwa kain kafan Yesus (Isa Al Masih), diberi Aloe. Istilah ini bukan mengacu ke Aloe vera (lidah buaya), melainkan kayu gaharu.

Itulah sebabnya kayu gaharu juga disebut sebagai aloeswood (kayu aloe). Nama dagang lainnya adalah agarwood, heartwood, dan eaglewood. Di pasar internasional, gaharu murni diperdagangkan dalam bentuk kayu, serbuk dan minyak (parfum). Kayu gaharu bisa dijadikan bahan kerajinan bernilai sangat tinggi, atau untuk peralatan upacara keagamaan. Serbuk gaharu digunakan untuk dupa/ratus, dan minyaknya merupakan parfum kelas atas. Serbuk gaharu sebagai dupa akan dibakar langsung dalam ritual keagamaan. Baik Hindu, Budha, Konghucu, Thao, Shinto, Islam dan Katolik. Kayu gaharu disebut sebagai kayu para dewa. Aroma gaharu karenanya dipercaya mampu menyucikan altar dan peralatan peribadatan lainnya.

Selain itu dupa gaharu juga dimanfaatkan untuk mengharumkan ruangan, rambut dan pakaian para bangsawan. Aroma gaharu akan digunakan sebagai aromaterapi di spa-spa kelas atas. Selain untuk ritual keagamaan, parfum dan kosmetik, produk gaharu juga sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistik. Baik pemanfaatannya, terlebih lagi proses pencariannya dari alam. Pengambilan gaharu dari hutan, memang selalu dilakukan secara tradisional, dengan berbagai ritual dan kebiasaan setempat. Pencarian gaharu di lokasi sulit, harus menggunakan pesawat terbang atau helikopter. Beberapa kali pesawat terbang dan heli pencari gaharu, hilang di hutan belantara di Kalimantan, hingga memperkuat kesan mistis produk gaharu.

Budi Daya Tanaman Gaharu
Mengingat tanaman gaharu atau yang sebenarnya adalah tanaman atau pohon penghasil kayu gaharu merupakan komoditi hutan yang mahal harganya, pembudidayaan tanaman gaharu digemari di berbagai tempat. Gaharu ini dihasilkan dari tanaman atau pepohonan yang terinfeksi atau sengaja diinfeksi yang tumbuh di daerah tropis.


Penyebab timbulnya infeksi sehingga dapat menghasilkan gaharu pada tanaman gaharu (tanaman penghasil gaharu) masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun dugaan awal terjadinya gaharu adalah adanya tiga elemen penyebab proses infeksi tersebut, yaitu:

  • luka pada bagian tanaman atau batang pohon yang akan menghasilkan gaharu,

  • proses non-patologi, dan

  • infeksi karena jamur.
Pengelolaan tanaman penghasil gaharu ini sama dengan perawatan tanaman jenis lainnya. Tidak diperlukan adanya perawatan khusus karena biasanya setelah tanaman berusia 6 tahun maka tanaman tersebut sudah siap untuk diinokulasi. Pembuatan lubang inokulasi sekitar 1/3 diameter pohon secara spiral dan vertikal yang diatur sedemikian rupa agar pohon tidak retak dan patah.

Perawatan yang diperlukan dan sangat disarankan dalam membudidayakan tanaman gaharu ini adalah pemupukan dengan menggunakan bahan organik. Dengan pemupukan maka pertumbuhan tanaman dapat dioptimalkan dan menghasilkan kualitas batang yang baik. Pemangkasan cabang juga sangat perlu dilakukan untuk memacu pertumbuhan pohon sehingga diameter pohon dapat berkembang sesuai yang diinginkan.

Jenis Getah Gaharu
Ada dua jenis getah gaharu:

Getah berwarna kuning, adalah getah dengan kualitas rendah.

Getah berwarna hitam, getah ini kualitasnya tinggi dan langka. Itu semua karena diperlukan perawatan khusus untuk menghasilkan getah berwarna hitam.

Kayu Gaharu dan Sarang Walet

Dewasa ini, dengan maraknya usaha sarang walet di perkotaan terutama di daerah kota Banjarmasin, kayu gaharu ikut menjadi naik daun. Ini tak lepas dari kepercayaan penduduk setempat yang mengatakan bahwa bau harum dari kayu gaharu dapat membuat burung walet semakin banyak memasuki sarang “elitnya” di tengah perkotaan. Hal ini turut membuat harga kayu gaharu semakin meningkat tajam.

Kayu gaharu yang dipercaya dapat mengundang burung walet masuk ke sarangnya, ternyata bukan sembarang kayu gaharu. Ada pola-pola tertentu dari urat kayu yang secara alami terbentuk pada bagian batang kayu yang dipilih dan dipercayai sebagai jimat pemanggil walet. Kepercayaan ini yang ternyata membawa hasil pada sebagian pengusaha (pemilik) sarang burung walet yang membuat harga sepotong kecil kayu gaharu mencapai harga jutaan bahkan miliaran rupiah.

http://foragri.blogsome.com

http://www.anneahira.com/


No comments:

Post a Comment

Mungkin Anda mencari

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons