Ikan tomcod Atlantik hanya membutuhkan waktu setengah abad untuk resistan terhadap racun kimia yang menyebar di kawasan Sungai Hudson, New York dan New Jersey. Sementara evolusi biasanya terjadi dalam jangka panjang karena seleksi alam.
Para ilmuwan mengklaim fenomena ikan tomcod akibat evolusi polusi yang berkembang drastis. “Ini bukan faktor alam. Kita berbicara soal evolusi alam yang terjadi sangat cepat,” ujar profesor kedokteran lingkungan di New York University School of Medicine, Isaac Wirgin.
Reaksi itu juga muncul pada serangga yang kebal terhadap insektisida tertentu ataupun bakteri kebal akan antibiotik.
“Fenomena ikan tomcod merupakan contoh pertama dari mekanisme resistensi dari populasi vertebrata,” kata Wirgin lagi.
Berdasarkan kemampuan ikan menanggapi kontaminan ini, ilmuwan menemukan perubahan utama dari gen reseptor AHR2 yang penting dalam mediasi toksisitas dalam tahap kehidupan. Gen itu juga mengontrol kepekaan terhadap polychlorinated biphenyls (PCBs).
Protein AHR2 yang berada pada tomcod di Sungai Hudson, menurut ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) Dr. Mark E Hahn, kehilangan dua asam amino dari jumlah 1.204 asam amino yang biasanya ada di protein tersebut.
No comments:
Post a Comment